Jakarta, 21 Desember 2022 – Setelah menunggu selama 3 bulan pasca PPL mahasiswa BSA kloter ke 1 di sekretariat negara Jakarta pusat, kloter kedua akhirnya dapat melaksanakan PPL di lajnah pentashihan mushaf Alquran di TMII Jakarta Timur, setelah revitalisasi TMII selesai dilakukan dan dibuka kembali untuk masyarakat umum. Kunjungan silaturahmi PPL kloter kedua ini jugalah yang menjembatani terlaksananya Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN SMH Banten dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.
Rombongan dari Fakultas Ushuluddin dan Adab terdiri dari unsur pimpinan, yaitu Dekan (Dr. Moh. Hudaeri, M.Ag), Wakil Dekan II (Dr. Eva Syarifah Wardah M.Hum), kaprodi Bahasa dan Sastra Arab (Dr. H. Lalu Turjiman Ahmad, M.A.), Sekprodi BSA (Yetti Hasnah, M.Hum.) Kaprodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (Dr. H Endang Saeful Anwar, Lc., M.A), Kabag Tata Usaha (Ahmad Rifa’i, M.SI.), Arsiparis (Hj.Masjahroniah, S.E.), Dosen BSA (Dadang Ismatullah, M.A.), tenaga kependidikan, dan 35 orang mahasiswa dari Prodi BSA.
Dr. Reflita selaku sub kordinator bidang pengkajian dan pengembangan Alquran mengaku sangat senang atas kunjungan silaturahmi ini, “Kami sangat senang sekali dengan kunjungan silaturahmi ini, semoga bisa membuahkan hasil dampak positif bagi lajnah dan UIN Banten, semoga bisa terjalin dengan erat antara lajnah dan UIN Banten” tangkasnya.
LPMQ layaknya khadimul Quran, karena setiap harinya mereka selalu berinteraksi dengan Alquran, baik dalam bentuk interaksi kepada teks-teksnya, penafsiran, jurnal, percetakannya, design cover, dan lain sebagainya.
Selain dari pihak prodi BSA yang dibawahi Dr. Lalu Turjiman Ahmad, pada acara ini juga Dr. Endang Saeful Anwar selaku kaprodi IAT juga ikut serta dalam menjalin kerjasama dengan Lajnah, harapannya semoga di tahun 2023 akan ada mahasiswa BSA dan IAT dari FUDA UIN SMH Banten yang bisa magang di LPMQ dengan dukungan akan adanya kampus merdeka.
Maka tak salah jika Dr. Hudaeri, M.Ag. selaku Dekan FUDA mengatakan dalam sambutannya bahwa “tujuan dari kedatangan kami ada hal yang ingin didalami, baik di penelitian, pentashihan, agar mahasiswa mengetahui fungsi pentashihan dan bagaimana prosesnya, karena mushaf yang kita baca itu adalah mushaf yang sudah lolos seleksi. Dan semoga ada dosen kita juga yang bisa mengikuti kegiatan yang melibatkan dosen dalam tashih, dalam rangka pengembangan ilmu Al-Qur’an dan tafsir, dan penerjemahan “.
Hudaeri juga menjelaskan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka ini dalam rangka mengenalkan profesi yang akan mereka geluti kedepan. “Selama ini mahasiswa terlalu fokus pada kampusnya sendiri padahal yang terpenting adalah bagaimana setelah mereka lulus kedepan. Untuk itu, kunjungan ini bertujuan mengenal lebih awal terkait hal tersebut,” tuturnya.
Setelah melakukan penandatanganan MoA antara FUDA dengan Lajnah, Dr. Abdul Hakim pemateri dari pihak lajnah memberikan informasi tentang mushaf Alquran di lajnah adalah bentuk mushaf Usmani yang geneologinya bermuara di Bombai, Hindia dengan rujukan Abu Amar ad-Dhani. Tidak hanya itu, beliau juga mengatakan jikalau ditemukan berita simpang siur akan mushaf Alquran, agar menghubungi pihak LPMA di websitenya https://lajnah.kemenag.go.id, agar tidak terkana berita hoax di media sosial.
Redaksi: A. Najid Rasikhullah.