Banten Sebagai Bandar Perdagangan Internasional Abad XVI-XVIII

Authors

  • Mila Nur’azizah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten Author
  • Zaenal Abidin Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten Author

DOI:

https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v22i2.70

Keywords:

port, banten, sultanate, trade

Abstract

Since the beginning of the Common Era, the Indonesian archipelago (Nusantara) has been part of the international maritime and trade routes connecting the West (Europe) and the East (China). Nusantara is home to three major seas: the Java Sea, the Flores Sea, and the Banda Sea. Among these, the busiest shipping and trade route runs through the Java Sea. One of the prominent and thriving trading cities along the Java Sea was Banten. This trading city was part of the maritime and trade network of the Silk Road. This paper aims to explain the position of Banten as an international trading port during the 16th to 17th centuries. This research employs the historical method, consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The name of Banten as a trading port has been known since the early Common Era; however, trade and shipping activities in Banten reached their peak after Banten came under Islamic rule. The port of Banten served as a link between local Nusantara merchants and foreign traders. Banten played a significant role in regional and international trade activities, functioning as a port for the export and import of commodities and establishing extensive trade networks. Trade in Banten followed a free and open system. Several commodities traded in Banten included pepper, rice, cloves, sugar, salt, textiles, and slaves.

References

Ali, Mufti. (2021). “Perdagangan Banten-Manila 1663-1682”. Jurnal Masyarakat dan Budaya. Vol. 23, No. 3.

Alrosyid, Salman. (2019). Perkembangan Uang dalam Sejarah Indonesia. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Ambary, Hasan Muarif dkk. (2017). Banten Kota Pelabuhan Jalan Sutra: Kumpulan Malakah Diskusi/Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. Jakarta: Dewi Jaya Karya.

Ambary, Hasan Muarif dan Halwany Michrob. (1995). Kedudukan dan Peranan Bandar Banten dalam Perdagangan Internasional. Serang: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Dalimunthe, Lathifa Anum. (2016). “Kajian Proses Islamisasi di Indonesia (Studi Pustaka)”, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. Vol. 12, No. 1.

Dillenia, Ira dkk. (2019). Sejarah Maritim Indonesia. Jakarta: Amafrad Press.

Fadillah, Moh. Ali dkk. (2021). Lada Atribut Utama Jalur Rempah Banten. Serang: Badan Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten.

Fauziyah, Siti. (2012). “Pasar Pada Masa Kesultanan Islam Banten”. Thaqafiyyat. Vol. 12, No. 1.

Guillot, Claude. (2009). Banten: Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII. (Hendra Setiawan, dkk, Terjemahan). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Hakim, Lukman. (2006). Banten Dalam Perjalanan Jurnalistik. Pandeglang: Divisi Publikasi Banten.

Hamdani dan Muhammad Haikal. (2012). Seluk Beluk Ekspor Impor Jilid II (Dua). Jakarta: Bushindo.

Hatmadji, Tri. (2007). Ragam Pusaka Budaya Banten. Serang: Dinas Pendidikan Provinsi Banten bekerjasama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Irfani, Fahmi. (2007). Kejayaan dan Kemunduran Perdagangan Banten di Abad 17. Tangerang: PSP Nusantara Press.

Kamandoko, Gamal. (2011). Atlas Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Quantum Ilmu.

Lubis, Nina H. (2004). Banten dalam Pergumulan Sejarah: Sultan, Ulama, Jawara. Jakarta: LP3ES.

Lubis, Nina H. dkk. (2014). Sejarah Banten: Membangun Tradisi dan Peradaban. Serang: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten.

Maftuh. (2015), “Islam Pada Masa Kesultanan Banten: Perspektif Sosio-Historis”, Al-Qalam, Vol. 32, No. 1.

Manor, Usman. (2021). “Meninjau Kembali Sejarah Banten: Studi Kasus Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa dan Implementasi Kepemimpinannya”. Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Vol. 1, No. 2.

Marihandono, Djoko dan Harto Juwono. (2014). Perlawanan Rakyat Banten Melawan Implementasi: Kepahlawanan Pangeran Mangkubumi Wargadireja. Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten.

Michrob, Halwany. (1993). Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota Islam Banten, Jakarta: Yayasan Baluwarti.

Michrob, Halwany dan Mudjahid Chudari. (1993). Catatan Masalalu Banten. Serang: SAUDARA.

Najib, Tubagus dan Sugeng Riyanto. (2022). Banten: Budaya dan Peradabannya. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Reid, Anthony. (2020). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 jilid II: Jaringan Perdagangan Global. (R. Z. Leirissa dan P. Soemitro, Terjemahan). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Rush, James Robert (2013). Jawa Tempoe Doeloe: 650 Tahun Bertemu Dunia Barat 1330-1985. (Maria Agustina, Terjemahan). Jakarta: Komunitas Bambu.

Sadad, Ahmad. (2023). Kerajaan Tulang Bawang, Rangkaian Sejarah yang Hilang. Bandar Lampung: Ipedhia Network.

Shaffer, Marjorie. (2013). Pepper: a History of The World's Most Influential Spice. New York: Thomas Dunne Books, St. Martin's Press.

Situmorang, Nurarta. (2021). Naskah Sumber Arsip Nusantara Abad 17-18. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Solehat, Ikot. (2019). “Perdagangan Internasional Kesultanan Banten Akhir Abad XVI-XVII”, Tesis, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sugiri, Ahmad. (2021). Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Abad VII Sampai Abad XV, Serang: A-Empat.

Sujatmiko, Eko. (2013). Kamus Sejarah Indonesia. Surakarta: Aksara Sinergi Media.

Supriyono, Ken. (2022). Persamuhan di Banten: Reportase Setengah Dekade Jilid I. Yogyakarta: Pandiva Buku.

Tjandrasasmita, Uka. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

______, (2000). Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di Indonesia dari Abad XIII Sampai XVIII Masehi. Kudus: Menara Kudus.

______, (2020). Sultan Ageng Tirtayasa Musuh Besar Kompeni Belanda. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.

Untoro, Heriyanti Ongkodharma. (2007). Kapitalisme Pribumi Awal Kesultanan Banten 1522-1684: Kajian Arkeologi-Ekonomi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI).

Downloads

Published

2025-01-03

How to Cite

Nur’azizah, M., & Abidin, Z. (2025). Banten Sebagai Bandar Perdagangan Internasional Abad XVI-XVIII. Tsaqofah, 22(2), 159-174. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v22i2.70