FUDA I Jum’at (07 Maret 2025) – Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sukses menggelar Sidang Umum I Tahun 2025 yang berlangsung di Aula FUDA lantai 2. Acara ini bertajuk tema “Menuju Ormawa Fuda Yang Inklusi di Era Efisiensi” yang menjadi momentum penting bagi seluruh Organisasi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk mempresentasikan program kerja yang akan dijalankan dalam satu tahun kepengurusan mendatang
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab 2025 sebagai dewan peninjau, serta perwakilan dari berbagai Ormawa yang berada di naungan KBM FUDA. Adapun Ormawa yang berpartisipasi dalam sidang ini meliputi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA FUDA), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab (BSA), HMPS Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), HMPS Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII), HMPS Sejarah Peradaban Islam (SPI), HMPS Ilmu Hadis (IH), serta HMPS Akidah dan Filsafat Islam (AFI).
Dalam kegiatan ini di isi oleh setiap Ormawa yang diberikan kesempatan untuk memaparkan rencana program kerja, termasuk latar belakang kegiatan, waktu pelaksanaan, serta dampak dan manfaat yang diharapkan. Pemaparan ini bertujuan agar setiap kegiatan yang akan dilaksanakan mendapatkan persetujuan serta rekomendasi dari Senat Mahasiswa fakultas. Kemudian dari masing-masing ORMAWA dalam pemaparan program kerjanya tidak sedikit dilaksanakan di hari yang sama. Maka, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab sebagai Organisasi Legislatif yang memliki peran Controlling telah memberikan solusi dengan dibuatkannya kalender ORMAWA FUDA yang menjadi alternatif supaya tidak adanya bentrok terkait penggunaan fasilitas kampus seperti Aula Fakultas dll-nya.
Selain daripada membahas program kerja, dalam beberapa sesi juga menyoroti tentang dampak efisiensi anggaran terhadap organisasi kemahasiswaan. Sebab, kekhawatiran skala mikro terhadap efisiensi anggaran dana pendidikan adalah keberlangsungan organisasi mahasiswa (Ormawa). Langkah Pemerintah Pusat untuk memangkas anggaran pendidikan, dinilai tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) 1945. Bahwa anggaran pendidikan minimal sebesar 20 persen dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Menurut Zaenal Ihya selaku Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab juga memberikan tanggapan bahwa kekhawatiran efisiensi itu bukan menjadi hambatan tentang bagaimana ORMAWA FUDA bisa tetap eksis mem-branding ORMAWA-nya agar menarik atensi mahasiswa. “Kompleksitas permasalahannya memang sangat terasa, apalagi dengan kondisi ORMAWA sekarang sudah sepi peminat, ditambah adanya kebijakan pemangkasan anggaran. Namun, kawan-kawan ORMAWA FUDA bisa fokus terhadap kegiatan yang memang itu yang dibutuhkan mahasiswa seperti mengdakan kajian/forum akademis sesuai dengan rumpun keilmuan prodinya atau menyelenggarakan pelatihan dengan memanfaatkan faisiltas yang ada,” Jelasnya.

Di saat sela-sela acara, para pimpinan ORMAWA FUDA berdiskusi tentang bagaimana pengelolaan dana kegiatan yang efektif dan efisien dapat memastikan keberlangsungan kegiatan organisasi tanpa mengurangi kualitas dari seluruh program kerja. Kemudian, mereka sepakat bahwa transparansi, perencanaan matang, dan inovasi dalam mencari sumber pendanaan alternatif merupakan langkah yang perlu ditempuh agar ORMAWA FUDA dapat tetap produktif di tengah era efisiensi saat ini.
Sidang Umum I ini diakhiri dengan pembacaan ketetapan seluruh program kerja ORMAWA FUDA yang sudah dimatrikulasikan oleh presidium sidang. Sehingga, seluruh ORMAWA FUDA berkomitmen untuk menjalankan program kerja yang telah disusun dengan penuh tanggung jawab.
Taoyekh Nawawi selaku Ketua Senat Mahasiswa FUDA 2025 menyampaikan harapannya agar organisasi mahasiswa di FUDA semakin solid, inovatif, dan mampu menghadirkan manfaat nyata bagi mahasiswa dan lingkungan sekitar. “Semoga sidang umum 1 ini menjadi awal yang baik bagi kepengurusan Ormawa FUDA 2025 dalam menghadirkan program-program yang berkualitas dan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa khususnya di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Adab,” ujarnya.
Dengan terlaksananya Sidang Umum I ini, Ketua SEMA FUDA juga memberikan stimulus terhadap HMPS se-FUDA bahwa mereka harus lebih profesional, aktif, dan berkontribusi dalam membangun iklim akademik serta menjalin sosial yang lebih baik dengan mahasiswa di tingkat jurusannya. Karena, pada akhirnya kehadiran daripada program kerja HMPS yang akan dilaksanakan dikemudian hari turut juga dirasakan kebermanfaatannya oleh mahasiswa pada umumnya dan bukan hanya oleh para pengurusnya.
Penulis: Zaenal Ihya
Editor: Faisal (HUMAS Fuda) dan Komisi III SEMA FUDA 2025