Gorontalo I 15 September 2025 – Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo sukses menyelenggarakan seminar internasional dengan tema “Gen Z dan Hijrah Digital: Memahami Al-Qur’an di Tengah Viralitas Konten Religius”, yang dilaksanakan secara hybrid pada Senin, 15 September 2025.
Seminar ini menghadirkan narasumber ahli dari dalam dan luar negeri, yakni Dr. Salih Yousuf Sharaf Muhammed, M. Sc. (Dosen Universitas Al Gezira Sudan), Dr. Endang Saeful Anwar, Lc., M.A (Dosen Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten), Dr. Muzayyin, M.Hum. (Penulis buku “Moderasi Tafsir Imam al-Ghazali” dan Dosen IAINU &UII) serta Basri, S.Th.I, M.Hum (Dosen IQT IAIN Sultan Amai Gorontalo) dan Dr. Mustaqimah, MA (Kaprodi IQT IAIN Sultan Amai Gorontalo).
Dalam pemaparannya, Dr. Muzayyin, M.Hum, narasumber dari IAINU & UII menekankan pentingnya menghadirkan pendekatan tafsir yang kontekstual bagi generasi muda Muslim yang hidup di era digital. Ia menegaskan bahwa perkembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk memperluas pemahaman al-Qur’an, bukan justru menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai keislaman.
Sementara itu, Dosen IAT FUDA UIN SMH Banten, Dr. Endang Saeful Anwar, M.A yang juga sebagai Wakil Dekan III FUDA, menyoroti fenomena viralitas konten keagamaan yang kerap menjadi konsumsi harian Gen Z. Menurutnya, “Hijrah digital” perlu dimaknai sebagai kesadaran untuk menginternalisasi nilai al-Qur’an di tengah arus deras informasi media sosial. Ia juga menekankan pentingnya literasi digital religius agar mahasiswa dan generasi muda tidak terjebak pada konten keagamaan yang dangkal, provokatif, atau tidak memiliki landasan ilmiah. Dampak negatif dari kemajuan teknologi perlu diminimalisir. “Minimnya literasi, bisa memunculkan adanya potensi salah tafsir karena ayat dipotong dari konteksnya, dominasi influencer dibanding ulama otoritatif, dan risiko polarisasi dan echo chamber keagamaan” ujarnya.
Dr. Mustaqimah, M.A dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa IQT IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk membuka ruang diskusi akademik yang relevan dengan tantangan zaman. “Kami ingin mengajak mahasiswa dan generasi muda agar lebih bijak dalam memahami al-Qur’an melalui media digital,” ujarnya.
Acara ini mendapatkan respon positif dari peserta yang hadir baik secara luring di Gedung Aula IAIN Sultan Amai Gorontalo maupun secara daring melalui aplikasi googlemeet. Diskusi interaktif yang berlangsung memperlihatkan antusiasme mahasiswa dalam memahami dinamika peran al-Qur’an di tengah perubahan digital.
Dengan terselenggaranya seminar internasional ini, diharapkan lahir generasi muda Muslim yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan pemahaman yang kuat terhadap al-Qur’an. (Esafa)