FUDA UIN SMH Banten Perkuat Identitas Intelektual Mahasiswa Melalui Moderasi Beragama

Serang, 10 November 2025 – Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten sukses menggelar Seminar Nasional Moderasi Beragama di Aula Kampus 2. Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh ratusan mahasiswa FUDA ini mengusung tema penting: “Dari Ushuluddin dan Adab untuk Perdamaian: Merawat Moderasi Beragama sebagai Identitas Intelektual Mahasiswa UIN SMH Banten.”
Seminar ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang konsep dan praktik moderasi beragama, menjadikannya landasan berpikir dan bersikap dalam kehidupan kampus maupun masyarakat.
Penekanan pada 10 (sepuluh) Pilar Moderasi Beragama
Narasumber utama, Dr. Nurul Huda Maarif, MA, dalam paparannya menekankan bahwa moderasi beragama bagi mahasiswa UIN adalah perwujudan dari disiplin ilmu Ushuluddin dan Adab itu sendiri.

“Moderasi beragama bukan berarti mencairkan keyakinan, melainkan bagaimana kita beragama dengan sikap moderasi beragama seperti tawassuth (jalan tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (seimbang),” tegas Dr. Nurul Huda Maarif. Ia menambahkan, mahasiswa FUDA, dengan latar belakang ilmu agama dan humaniora, memiliki tanggung jawab intelektual untuk menjadi agen perdamaian. “Merawat moderasi beragama adalah cara kita menunjukkan bahwa identitas intelektual lulusan UIN adalah identitas yang inklusif, toleran, anti-kekerasan, dan berkomitmen pada kebangsaan,” pungkasnya.

Dekan FUDA UIN Banten, Dr. Masykur, M.Hum dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini dan menekankan pentingnya moderasi bagi civitas akademika.

“Kami berharap seminar ini menjadi bekal berharga bagi seluruh mahasiswa untuk tidak hanya menguasai ilmu agama secara mendalam, tetapi juga mampu mengimplementasikannya secara kontekstual dan damai. Moderasi Beragama adalah karakter khas UIN Banten,” ujar Dekan.

Senada dengan Dekan, Ketua Pelaksana Seminar Moderasi Beragama bagi Mahasiswa FUDA yang juga Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FUDA, turut menyoroti peran mahasiswa sebagai garda terdepan.
“Kegiatan ini merupakan komitmen FUDA dalam mencetak mahasiswa yang utuh: cerdas intelektual, matang spiritual, dan santun dalam bersikap. Tantangan ke depan semakin kompleks, dan mahasiswa harus menjadi pionir dalam meredam potensi ekstremisme di ruang publik,” jelas Wadek 3. Ia juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif mahasiswa yang menunjukkan semangat tinggi dalam memahami nilai-nilai moderat.

Seminar Nasional ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memungkinkan mahasiswa menggali lebih dalam implementasi moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, menegaskan peran FUDA UIN Banten sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam yang damai dan adaptif.

Tinggalkan Balasan