FUDA I (Jum’at 05 Desember 2024) – ktober – November 2024, tepatnya tanggal 14 Oktober – 14 November seluruh mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam terlibat dalam kegiatan pengelolaan ulang Perpustakaan Fuda.
Selama satu bulan, Perpustakaan Fuda menjadi fokus dari kegiatan praktikum mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam. Dalam kegiatan ini, mereka melaksanakan berbagai proses pengelolaan ulang koleksi perpustakaan dengan bimbingan langsung dari dosen ahli, Bu Ursa Aghnia.
Tahapan Pengelolaan Perpustakaan
Proses pengelolaan perpustakaan mencakup beberapa tahap utama, yaitu:
- Sortir Buku
Mahasiswa memilah koleksi buku berdasarkan kondisi fisik, relevansi, dan kelayakan isi. Proses ini bertujuan untuk memastikan koleksi yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemustaka. - Inventarisasi
Setiap buku yang lolos proses sortir diinventarisasi kembali untuk memperbarui data fisik dan digital. Langkah ini penting untuk menjaga keakuratan catatan koleksi perpustakaan. - Pengelolaan Data Buku ke dalam SLiMS
Setelah inventarisasi, mahasiswa menginput data buku ke dalam SLiMS (Senayan Library Management System), sebuah perangkat lunak open-source yang dirancang khusus untuk mengelola koleksi perpustakaan. Penggunaan SLiMS memungkinkan pengelolaan koleksi menjadi lebih sistematis dan efisien. - Penataan Koleksi Berdasarkan DDC
Koleksi yang telah dikelola selanjutnya ditata kembali ke rak berdasarkan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC). DDC, yang pertama kali dikembangkan oleh Melvil Dewey pada tahun 1876, membagi ilmu pengetahuan menjadi 10 kelas utama (000–900). Sistem ini bertujuan untuk mempermudah pemustaka dalam menemukan buku sesuai subjek.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali sistem pengelolaan Perpustakaan Fuda sehingga dapat memberikan pelayanan informasi yang lebih baik kepada pemustaka. Dengan koleksi yang tertata dan tercatat secara sistematis, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan cepat.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat bagi perpustakaan tetapi juga bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam pengelolaan perpustakaan modern.