FUDA | Senin (31/07/2023) – Fakultas Ushuluddin dan Adab, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melaksanakan Seminar dengan tema “Masa Depan Profesi Pustakawan di Banten.” Ruang sidang FUDA lt.2, menjadi tempat pelaksanaan seminar kali ini. Seminar dilaksanakan pada hari Senin, 31 Juli 2023, pukul 08.00-12.00 WIB.
Seminar dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi dan Sekprodi IPII, Dosen dan mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab, beserta narasumber pustakawan ahli muda, dari Perpustakaan Provinsi Banten. Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait peran dan tantangan masa depan dalam profesi pustakwan di Banten, serta dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk menghadapinya. Selain itu, untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi pustakwan dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi profesi pustakawan juga menjadi bagian dari tujuan penting seminar kali ini.
Kaprodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Hadian Rizani,S.S.,M.Hum, menyampaikan sambutan. beliau berharap, seminar ini memberikan gambaran profesi yang akan diemban kepada para mahasiswa prodi IPII.
“Saya berharap dan saya doakan, ketika mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam lulus, semoga dapat istiqomah dan senantiasa semangat menggapai cita-cita dan impiannya. terutama dalam bidang keilmuan yang dipelajari saat ini.”
Seminar dibuka langsung oleh Dekan Fakultas ushuluddin dan Adab, Dr. Mohamad Hudaeri, M.Ag. beliau mengharapkan, dalam seminar ini mampu memberikan pengetahuan dan pengarahan dari narasumber, sehingga para pustakawan maupun calon pustakawan mampu menghadapi tantangan yang akan di hadapi di masa depan terutama untuk mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam.
Bapak Ashabul Kahfi,S.Ip. menjadi narasumber pada seminar kali ini. Beliau merupakan seorang pustakawan ahli muda di perpustakaan Provinsi Banten. Beliau memaparkan bahwa tugas-tugas seorang pustakawan.
“tugas pustakawan itu bukan hanya tentang mengatur buku, mengelola buku dan lain sebagainya. Tetapi tugas pustakawan, yaitu mengelola dan merawat koleksi bahan Pustaka, menyusun katalogisasi dan klasifikasi, memberikan layanan referensi dan bantuan kepada pemustaka, membuat program-program pelayanan publik, mengembangkan koleksi bahan perpustakaan, menjalin kerjasama dengan institusi, perpustakaan lain dan berkolaborasi dengan perpustakaan lain, serta memberikan pelatihan.” Terang Bapak Ashabul Kahfi,S.Ip.
Beliau juga memaparkan bahwa kondisi perpustakaan di Banten di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti: kebijakan pemerintahan daerah, anggaran dan sumber daya, literasi dan minat baca masyarakat, teknologi informasi dan transformasi digital, program pendidikan dan pengembangan pustakawan. Dan berdasarkan indikator indeks pembangunan rasio ketercukupan tenaga perpustakaan di banten yaitu 1:40355 yang artinya 1 tenaga perpustakaan melayani 40355 penduduk.
Serta Beliau menjelaskan lulusan sarjana perpustakaan bukan hanya menjadi pustakawan, tetapi bisa juga menjadi arsiparis, konsultan perpustakaan dan informasi, web desainer dan IT perpustakaan, database administrator, ASN semua lembaga/kementrian,BUMN/BUMD, serta bisa juga menjadi dosen/pengajar. Dan untuk peluang kerja masih sangat terbuka untuk lulusan sarjana ilmu perpustakaan, rasio jumlah pustakawan di Banten masih belum tercukupi, sehingga masih banyak di perlukan pustakawan di Banten.
Seminar berjalan dengan Lancar dan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta seminar.
Penulis: Tesa