Prodi Bahasa dan Sastra Arab Menggelar Seminar Sastra

FUDA – Senin, 14 Juli 2025 — Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, sukses menggelar seminar bertajuk “Sastra sebagai Kritik Sosial dan Budaya: Membaca Ketidakadilan Gender dari Indonesia hingga Dunia Arab”. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Orientasi Praktikum Profesi Lapangan (PPL) bagi mahasiswa BSA.

Bertempat di Aula FUDA, seminar ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta pemerhati sastra dan isu-isu gender dari berbagai latar belakang. Acara menghadirkan narasumber lintas disiplin ilmu, termasuk dosen dan Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang.

Diskusi dalam seminar ini menyoroti bagaimana karya-karya sastra, baik dari Indonesia maupun dunia Arab, digunakan sebagai medium untuk menyuarakan ketidakadilan gender, diskriminasi, dan dominasi budaya patriarki. Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN SMH Banten menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen akademik dalam menjadikan kajian sastra sebagai ruang refleksi kritis terhadap persoalan sosial yang masih relevan, khususnya isu kesetaraan gender.

“Sastra tidak hanya hadir sebagai karya estetis, tetapi juga sebagai cermin perlawanan terhadap ketimpangan. Melalui karya sastra, suara-suara yang terpinggirkan bisa mendapat ruang untuk didengar,” ujarnya.

Salah satu sesi yang mendapat perhatian khusus adalah pembahasan mengenai tokoh-tokoh perempuan dalam sastra Arab modern dan perjuangan mereka melawan sistem patriarki. Diskusi ini juga memperbandingkan representasi tokoh perempuan dalam sastra Indonesia, yang sama-sama menyuarakan resistensi terhadap norma-norma sosial yang mengekang.

Peserta seminar mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan perspektif baru mengenai keterkaitan erat antara sastra, budaya, dan perjuangan keadilan sosial. Seminar ini diharapkan mampu memicu semangat mahasiswa untuk lebih kritis dan aktif dalam mengkaji maupun menciptakan karya sastra yang berpihak pada nilai-nilai kesetaraan.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok yang interaktif. Sebagai tindak lanjut, direncanakan pelatihan penulisan sastra bertema gender yang akan diselenggarakan pada semester berikutnya.

Wakil Dekan II FUDA, Dr. Hj. Eva Syarifah, dalam pernyataannya menyampaikan:

“Kajian gender dalam karya sastra kini menjadi salah satu pendekatan analisis terpenting dalam studi literatur kontemporer. Pendekatan ini tidak lagi dipandang sebagai kajian sampingan, melainkan sebagai metode untuk memahami bagaimana struktur sosial dan budaya bekerja melalui representasi dalam teks sastra.”

Penulis dan Editor: Faisal dan Alvian

 

Leave a Reply