FUDA I Selasa (29 Oktober 2024) – Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar seminar perpustaan digital dengan tema Perpustakaan Digital, Inovatif Perpustakaan 5.0, from Hybrid Library to Digital and Virtual Library pada hari Selasa Tanggal 29 Oktober 2024 bertempat di Aula Fuda Lantai 2.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab Mohamad Hudaeri dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari perkembangan dunia digital, terutama tentang perkembangan AI. itu merupakan perkembangan yang luar biasa, kalau ada di tiktok tips2 membuat proposal penelitian hanya dalam 5 menit. waktu saya ke UGM, itu perpustakaannya semua buku sudah discan smua, nti disini juga kita belikan supaya buku2 dibawah discan semua kemudian bisa diakses bagi yang mau, ataupun kita buat server biasanya.
Ketua Program Studi IPII Hadian Rizani dalam sambutannya mengatakan Seminar kita mengangkat tentang Perpustakaan Digital, yang saya yakin ini sangat sesuai sekali dengan era masa saya. Yang bikin jauh berbeda dengan masa saya, apalagi masa pak dekan, kalau jaman saya dulu ketika kuliah tahun 2000, untuk membuat karya ilmiah baik makalah ataupun skripsi kita harus bolak balik ke perpustakaan, muter2 keliling buka rak2, meminjam pun terbatas jumlahnya. tapi sekarang cukup dengan duduk manis di kamar, dengan memegang handphone kita, kita sudah bisa akses sekian banyak buku dan referensi. ini adalah perkembangan yang saya kira sangat baik dan positif dalam menulis2 karya ilmiah. ini mungkin tidak pernah dirasakan dulu oleh generasi seperti saya, dan lain2 yang dulu. dan sangat mungkin juga kedepan perkembangan teknologi ini bisa sangat dahsyat. maka kita yang ada di era ini harus bersiap untuk menyambut, tentu saja nanti positif dan negatifnya agar kita tidak menjadi orang yang gagal dengan perkembangan teknologi yang demikian. mudah2an nanti informasi yang akan diberikan oleh Narasumber tentang tema ini,
Narasumber dalam seminar ini adalah Dwi Fajar Saputra, Dosen dari UPN Veteran Jakarta membahas tentang perkembangan inovasi dalam perpustakaan digital, yang mencakup konsep, model pengembangan, serta tren teknologi terbaru yang mendukung perpustakaan digital. Beberapa aspek yang diulas adalah:
1. Model Pengembangan Perpustakaan Digital: Perpustakaan digital dapat dibangun dengan dua model utama, yakni berbasis infrastruktur dan cloud computing. Model infrastruktur menekankan pada keamanan, keberlanjutan, dan aksesibilitas, sedangkan cloud computing lebih fleksibel, menyesuaikan kebutuhan, serta memanfaatkan keterbatasan infrastruktur lokal.
2. Teknologi Pendukung: Teknologi yang mendukung perkembangan perpustakaan digital mencakup cloud computing, kecerdasan buatan, teknologi mobile, serta immersive technology seperti virtual reality dan augmented reality. Teknologi ini memungkinkan perpustakaan menyediakan layanan yang lebih interaktif dan terintegrasi.
3. Komponen Utama*: Komponen penting dalam perpustakaan digital meliputi koleksi digital, infrastruktur teknologi, antarmuka pengguna, metadata, hak akses, keamanan, layanan pengguna, serta kebijakan dan standar. Hubungan antara komponen-komponen ini memastikan operasional yang efektif serta aksesibilitas konten yang baik bagi pengguna.
4. Tren Global dan Tantangan di Indonesia: Di Indonesia, inovasi dalam perpustakaan digital masih terbatas, sering kali lebih berfokus pada aspek administratif daripada inovasi teknologi. Hal ini berbeda dengan negara lain seperti Australia yang lebih maju dalam pengembangan perpustakaan digitalnya. Salah satu tantangan adalah bagaimana memanfaatkan potensi teknologi untuk mengembangkan layanan perpustakaan digital yang lebih efektif.
Narasumber juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dengan pemangku kepentingan, serta penggunaan data analitik untuk meningkatkan kualitas layanan.