Prodi Sejarah Peradaban Islam Gelar Simulasi Persiapan Asesmen Lapangan BAN-PT

Serang, 13 November 2025 — Dalam rangka memperkuat budaya mutu dan meningkatkan kesiapan menghadapi proses akreditasi, Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA), UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, menyelenggarakan kegiatan Simulasi Persiapan Asesmen Lapangan BAN-PT yang berlangsung selama dua hari, 12–13 November 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat utama Fakultas Ushuluddin dan Adab dan diikuti oleh seluruh unsur sivitas akademika, mulai dari pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga perwakilan alumni Prodi SPI. Tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan kesiapan dokumen, sumber daya, dan sistem pendukung akademik sebelum menghadapi tim asesor BAN-PT pada asesmen lapangan yang sesungguhnya.

Simulasi ini juga menjadi bentuk komitmen Prodi SPI dalam menjaga kualitas akademik serta memperkuat tata kelola yang transparan dan akuntabel.


Pembukaan dan Sambutan Dekan: Komitmen Menuju Mutu Unggul

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa akreditasi bukan sekadar proses administratif, melainkan sarana strategis untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi visi, misi, dan tujuan lembaga telah terwujud dalam tindakan nyata.

“Simulasi ini bukan hanya latihan teknis untuk menghadapi asesor BAN-PT, tetapi merupakan refleksi atas perjalanan akademik yang telah kita tempuh. Kita perlu menilai kembali bagaimana Prodi SPI telah mengimplementasikan nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan dalam proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian,” tutur Dekan dalam sambutannya.

Beliau juga mengapresiasi kerja keras tim Prodi SPI yang secara konsisten melakukan perbaikan dan pembenahan berbagai aspek kelembagaan, mulai dari penataan dokumen, peningkatan kualitas pembelajaran, hingga penguatan kerjasama dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik.

“Kami berharap simulasi ini tidak hanya menghasilkan kesiapan administratif, tetapi juga membangun semangat kolektif seluruh civitas untuk terus menjaga mutu, profesionalitas, dan integritas institusi,” tambahnya.


Pendalaman Sembilan Kriteria Akreditasi: Dari Dokumen ke Implementasi

Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan simulasi berfokus pada telaah mendalam terhadap Sembilan Kriteria Akreditasi BAN-PT, yang menjadi tolok ukur utama dalam menilai mutu program studi. Kesembilan kriteria tersebut meliputi:

  1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi.

  2. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama.

  3. Mahasiswa.

  4. Sumber Daya Manusia (SDM).

  5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana.

  6. Pendidikan.

  7. Penelitian.

  8. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

  9. Luaran dan Capaian Tridharma.

Setiap tim kriteria diminta mempresentasikan hasil kerja dan menunjukkan bukti fisik (evidence) yang mendukung pernyataan dalam dokumen Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS).

Para dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa turut berpartisipasi aktif dalam menjelaskan proses implementasi program, capaian pembelajaran lulusan, kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa, serta kontribusi Prodi SPI terhadap masyarakat.

Tim internal fakultas yang berperan sebagai “asesor bayangan” memberikan umpan balik kritis terhadap isi dan penyajian dokumen. Mereka menilai aspek keakuratan data, konsistensi antara LED dan LKPS, serta kesesuaian antara laporan dan praktik di lapangan.

“Kita ingin memastikan bahwa semua data yang kita sajikan dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya di atas kertas, tetapi juga benar-benar terimplementasi dalam kegiatan akademik sehari-hari,” jelas Ketua Prodi SPI, dalam sesi diskusi bersama tim asesor internal.


Simulasi Wawancara: Melatih Kesiapan dan Kepercayaan Diri

Selain penelaahan dokumen, kegiatan ini juga mencakup simulasi wawancara bagi dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni. Dalam sesi ini, peserta diminta untuk mempraktikkan sesi tanya-jawab sebagaimana yang akan dilakukan oleh asesor BAN-PT saat asesmen lapangan berlangsung.

Simulasi ini bertujuan agar seluruh pihak yang terlibat memahami pola komunikasi, mampu menjelaskan capaian prodi secara meyakinkan, serta menunjukkan keselarasan antara laporan dan kenyataan di lapangan.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti simulasi menyampaikan bahwa kegiatan ini membantu mereka memahami peran penting mahasiswa dalam proses akreditasi.

“Kami jadi tahu bagaimana kontribusi mahasiswa juga menjadi bagian penting dalam akreditasi. Tidak hanya akademik, tetapi juga aktivitas kemahasiswaan, penelitian, dan pengabdian,” ungkap Alya Nur Azizah, salah satu mahasiswa SPI angkatan 2022.


Sesi Evaluasi dan Refleksi: Langkah Nyata Menuju Akreditasi Unggul

Pada akhir kegiatan, dilaksanakan sesi refleksi dan evaluasi yang dipimpin oleh tim asesor internal. Dalam sesi ini, setiap tim kriteria memaparkan hasil temuan, rekomendasi perbaikan, serta langkah-langkah tindak lanjut untuk penyempurnaan dokumen.

Beberapa catatan penting yang menjadi fokus evaluasi antara lain:

  • Perlunya penyelarasan data antara LED dan LKPS.

  • Peningkatan pencapaian luaran penelitian dan publikasi dosen.

  • Optimalisasi peran alumni dalam kegiatan tracer study dan jejaring kerja sama.

  • Penguatan sistem informasi akademik dan dokumentasi kegiatan tridharma.

Kegiatan ditutup dengan arahan dari Dekan FUDA yang menegaskan pentingnya membangun budaya mutu sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan akademik lembaga pendidikan tinggi Islam.

“Akreditasi adalah cermin kualitas kita. Namun lebih dari itu, akreditasi adalah panggilan untuk terus belajar, berbenah, dan memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat,” ujar Dekan menutup kegiatan.


Menuju Prodi SPI yang Kompetitif dan Berdaya Saing

Dengan terlaksananya simulasi ini, Prodi Sejarah Peradaban Islam menunjukkan kesiapan yang matang untuk menghadapi asesmen lapangan BAN-PT. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman terhadap standar mutu pendidikan, tetapi juga membangun semangat kolektif seluruh civitas akademika untuk terus menjaga reputasi dan kredibilitas akademik.

Harapannya, melalui proses pembenahan yang berkelanjutan, Prodi SPI mampu meraih predikat akreditasi terbaik, sekaligus menjadi program studi unggulan yang melahirkan sarjana berkarakter, historis, dan berwawasan kebangsaan.

“Kami optimistis Prodi SPI akan mendapatkan hasil terbaik. Simulasi ini menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kami dalam mewujudkan prodi yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional,” tutup Ketua Prodi SPI dengan penuh semangat.

Tinggalkan Balasan