Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam telah mengadakan Acara LIBFEST (Library Festival) 2024

FUDA I Senin (23 Desember 2024) – Pada hari ini menjadi hari yang penuh semangat bagi HMPS IPII Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dengan berlangsungnya kegiatan Library Festival (LIBFEST) 2024. Acara ini resmi dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana, Intan Nur Kamila, yang menyampaikan harapan besar agar LIBFEST dapat menjadi wadah pengembangan kemampuan generasi muda, khususnya Gen Z.
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN SMH Banten Hadian Rizani dalam sambutannya mengapresias dalam upaya seluruh panitia, khususnya HMPS IPII yang telah sukses menyelenggarakan LIBFEST di tengah kesibukan Ujian Akhir Semester. “Meskipun persiapan berlangsung di tengah padatnya aktivitas, tapi mampu melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Semoga materi yang disampaikan Narasumber hari ini bisa dicerna dengan baik dan disebarluaskan kepada teman-teman lainnya,” ujar beliau.
LIBFEST 2024 menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti perlombaan solo vokal dan fashion show, yang menjadi panggung kreativitas dan bakat para peserta. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi momen istimewa dengan pengumuman para pemenang lomba.
Puncak acara ini adalah Seminar Nasional bertajuk “Literasi Multidimensi untuk Generasi Mendatang”. Seminar ini menghadirkan narasumber yang luar biasa, yakni Bapak Aip Rochadi, S.IP., yang telah meraih penghargaan sebagai Pegiat Literasi dalam Ajang Kepustakaan Islam Award 2024. Kehadiran beliau dan Bapak Very Mardianto selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam menambah bobot ilmiah dalam diskusi kali ini.

eminar ini menyoroti pentingnya literasi dalam membentuk individu dan masyarakat yang tangguh. Di Indonesia, khususnya di wilayah Banten, terdapat tantangan besar terkait penurunan rata-rata IQ serta berbagai gejala sosial yang menjadi cerminan rendahnya tingkat literasi. Literasi tidak hanya dipandang sebagai kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan memahami, mengevaluasi, dan memperbaiki diri secara terus-menerus untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Literasi menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas manusia yang mendukung pembangunan infrastruktur, investasi, dan peradaban.

Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah Book Party, sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui kegiatan membaca dan diskusi rutin bersama komunitas. Melalui gerakan ini, pembaca tidak hanya menikmati isi buku tetapi juga meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik dan membangun hubungan sosial yang harmonis. Diskusi ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai lingkungan, seperti keluarga, lembaga pendidikan, dan tempat kerja, sehingga membentuk kebiasaan membaca sebagai gaya hidup masyarakat.

Lembaga perpustakaan memiliki peran strategis dalam mendukung kebutuhan pembaca. Untuk itu, perpustakaan perlu melampaui standar yang ditetapkan pemerintah dan memenuhi berbagai kebutuhan literasi masyarakat. Hal ini bertujuan agar keberlanjutan literasi dapat terwujud dengan menyediakan akses yang lebih baik kepada sumber pengetahuan.

Literasi tidak hanya tentang membaca buku, tetapi juga mendampingi segala bentuk pembangunan masyarakat. Dengan literasi yang kuat, masyarakat mampu memahami situasi, merespons tantangan, dan berkontribusi secara nyata dalam pembangunan berkelanjutan. Individu literat adalah mereka yang mampu mengevaluasi diri, menerima masukan, dan terus memperbaiki kualitas hidup dan karya mereka.
Dengan semangat kebersamaan dan antusiasme yang tinggi, LIBFEST 2024 diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, kreatif, dan berwawasan luas, seiring dengan visi literasi multidimensi yang diusung.

Leave a Reply